Renungan Harian2


Devosi Kitab Suci: Sabtu, 14 Juni 2008

"Tuhan berilah aku keberanian untuk selalu memperjuangkan kebenaranMu hari ini"


Bacaan I: 1Raj 19:19-21

19:19 Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya.
19:20 Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu."
19:21 Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya

 

Bacaan Injil: Mat 5:33-37
5:33 Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.
5:34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah,
5:35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;
5:36 janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun.
5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat

 

Renungan

            Banyak orang yakin kebenaran harus dijunjung tinggi.  Kebenaran harus ditegakkan dan diperjuangkan.  Namun, ada juga orang yang tidak berani atau takut membela kebenaran secara nyata dengan berbagai alasan.  Ada yang takut rejekinya berkurang.  Ada yang takut dimusuhi dan dikucilkan.  Ada yang takut akan dipersulit hidupnya.

            Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah selain meyakini kebenaran, kita juga berani membelanya dengan resiko apa pun? Atau kita masih menghitung-hitung risiko yang akan kita tanggung.  Kalau risikonya tidak ada atau dapat kita hadapi, barulah kita berani memperjuangkan kebenaran. Atau kita termasuk orang yang berani membela kebenaran apapun risikonya?



Tuhan, kadang kebenaran itu sangat sulit diperjuangkan.

Berilah aku keberanian untuk selalu memperjuangkan kebenaran di muka bumi ini. Amin.

(Ziarah Batin 2008. Mirifika.News)



Devosi Kitab Suci: Jumat, 13 Juni 2008

Pw. St. Antonius dari Padua (Imam dan Pujangga Gereja)

"Jadilah dirimu setia, seperti Allah setia adanya"



Bacaan I: 1Raj 19:9a.11-16

19:9 Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
19:11 Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
19:12 Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
19:13 Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
19:14 Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup, dan mereka ingin mencabut nyawaku."
19:15 Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram.
19:16 Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau.

 

Bacaan Injil: Mat 5:27-32
5:27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
5:31 Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.
5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.

 

Renungan

            Berzinah ternyata menyangkut hati.  Bukan sekedar masalah hukum.  Ada orang bertanya, seandainya ada sepasang manusia yang sungguh saling mencintai dan mereka memadu aksih sungguh bukan karena nafsu, melainkan sungguh karena ada cinta dan kasih yang berkobar-kobar, apakah mereka berzina kalau mereka belum mempunyai surat nikah yang sah?  Apakah perzinahan ditentukan surat dan status hukum?  Bagaimana kalau suami-istri sudah sah secara hukum, namun justru tidak saling mencintai lagi?

            Masih ada pertanyaan: apa gunanya Sakramen Pernikahan? Jawabnya, Sakramen Pernikahan adalah sebuah tanda, bahwa mulai saat itu ada pengakuan, ada penghargaan terhadap kasih yang terjadi antara sepasang manusia.  Kasih yang dapat mereka ungkapkan dengan sepenuhnya dan dengan penuh kegembiraan tanpa perlu ada yang disembunyikan.  Dengan demikian, Sakramen Pernikahan merupakan salah satu bentuk pengakuan dan penghargaan terhadap cinta.



Tuhan, ajarilah aku untuk sungguh menghormati dan menghargai cinta dan kasih yang telah Kauanugerahkan kepadaku.  Amin

(Ziarah Batin 2008, Mirifika.News)



Devosi Kitab Suci: Kamis, 12 Juni 2008

"Mulutmu adalah Harimaumu"

Bacaan pertama: 1Raj 19:41-46

 18:41 Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran."
18:42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.
18:43 Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.
18:44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."
18:45 Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.
18:46 Tetapi kuasa TUHAN berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel


Bacaan Injil : Mat 5:20-26

 5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
5:21 Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.
5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
5:23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
5:24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
5:25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
5:26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas

 
Renungan
        Ada seorang pemanah yang ngeri membaca teks tersebut di atas.. "Wah, aku bakal masuk neraka karena aku sering marah-marah. " Lalu dia mulai merenung mengapa dalam kehidupan ini lebih mudah memilih marah daripada berdamai. Lebih mudah menuduh orang lain dan membenarkan diri sendiri. Lebih mudah menunjuk orang dengan satu jari telunjuk padahal kalau dia sadar empat jari yang lain menunjuk dirinya sendiri. Mengapa?
        Manusia sebenarnya lebih ingin berdamai daripada bertengkar, lebih memilih punya teman daripada punya musuh. Lalu mengapa ada orang yang lebih memilih marah dan menilai orang lain negatif? Mengapa tidak memilih untuk menerima dan memberikan banyak toleransi kepada orang lain? Maka, manusia harus kembali ke hati nuraninya sendiri, kembali ke fitrahnya - keadaan awal saat Allah menciptakan alam semesta berserta isinya baik adanya - hidup rukun dan damai. Maukah kita ikut membangun dunia yang dikehendaki Allah sedari mula?

Tuhan, jadikan aku pembawa damai jika terjadi perselisihan dan kebencian. Amin.
(Buku Ziarah Batin 2008, Mirifika.New)

Devosi Kitab Suci: Rabu, 11 Juni 2008

Pw. St. Barnabas (Rasul)

"Menjadi warta penghiburan bagi sesama" (Barnabas berarti anak penghiburan)


Bacaan   I: Kis 11:21b-26; 13:1-3

11:21 Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan.
11:22 Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia.
11:23 Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan,
11:24 karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.
11:25 Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.
11:26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen
13:1 Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.
13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."
13:3 Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.
13:4 Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.


Bacaan Injil  : Mat 10:7-13
10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
10:9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.
10:10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.
10:11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat.
10:12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.
10:13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu


Renungan

Yesus memberi kuasa kepada murid-murid-Nya untuk mengusir roh jahat dan mengobati berbagai penyakit.  Apakah itu hanya terjadi jaman Kristus dahulu? Tidak.  Bahkan,pada masa ini banyak orang mendapat kuasa dari Yesus untuk mengusir roh jahat dan mengobati berbagai penyakit dalam nama-Nya.
Hal ini menunjukkan kasih-Nya yang begitu besar kepada umat-Nya.  Kita sebagai umat pilihan-Nya patut bersyukur mendapatkan anugerah kasih dari-Nya.  Ada rupa-rupa karunia dan karisma yang Tuhan berikan kepada masing-masing kita.  Semua itu bukan untuk berbanggandiri atau membuat kita sombong.  Sebab kita hanyalah perpanjangan tangan kasih Tuhan bagi dunia ini.  Yesus mengingatkan kita, "Kamu telah memperolehnya dengan cuma-Cuma, karena itu berikanlah pula dengan Cuma-Cuma". (Mat.10:8b)


Tuhan Yesus, terima kasih atas kebaikan dan kasih setia-Mu. 

Pergunakanlah aku sebagai alat-Mu, seumur hidupku. Amin (Mirifika.New)


Devosi Kitab Suci: Selasa, 10 Juni 2008


Devosi Kitab Suci: Senin, 09 Juni 2008


http://umatkatolik.blogspot.com/2008_06_08_archive.html

Komentar

Postingan Populer